Sobat Halal Trip apa kabar? Kita masih berkunjung di Pulau Sumatra. Kali ini, Halal Trip mengajak kamu-kamu berwisata ke Bumi Sriwijaya yang tidak lain adalah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Sumsel merupakan provinsi yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi yang beribukota di Palembang ini secara geografis berbatasan dengan provinsi Jambi di Utara, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung di Timur, Provinsi Lampung di Selatan, dan Provinsi Bengkulu di bagian Barat.
Provinsi Sumsel dahulu adalah pusat pemerintahan kerajaan Sriwijaya yang terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di nusantara. Tidak heran jika Sumsel memiliki kekayaan budaya yang menarik untuk dikunjungi.
Topografi Sumsel unik karena di wilayah Timur terdiri dari rawa dan payau, ke wilayah Barat berupa dataran rendah yang luas, dan wilayah dalam Sumsel berupa pegunungan dengan bukit barisan membuat Sumsel banyak memiliki spot wisata.
Bagaimana lokasi wisata tersebut, Halal Trip akan merekomendasikan sejumlah tempat yang wajib traveller datangi di Sumsel. Berikut ulasannya:
Kredit Foto: Hadi Utama on Unsplash
Jembatan Ampera berada di tengah pusat kota Palembang yang menghubungkan seberang Ulu dan seberang Ilir. Dahulu kala, Jembatan Ampera bernama Jembatan Bung Karno. Nama Bung Karno tersebut disematkan sebagai bentuk penghargaan untuk Presiden Pertama Republik Indonesia tersebut. Pada 1966, nama Jembatan Bung Karno berubah menjadi Jembatan Ampera.
Jembatan Ampera menjadi ikon atau lambang kota Palembang. Awalnya, pada bagian tengah badan Jembatan Ampera dapat dikontrol naik turun karena Sungai Musi ketika itu sebagai jalur utama perdagangan. Namun, saat ini naik turun jembatan ini tidak dioperasikan lagi.
Traveler dapat menikmati indahnya Jembatan Ampera saat malam tiba. Lampu yang menghiasi Jembatan Ampera sangat indah. Turis juga bisa melihat rumah apung atau rumah sakit yang menjadi rumah khas kota Palembang.
Jembatan Ampera juga ramai dikunjungi saat acara festival air di Sungai Musi. Biasanya, festival ini terdapat lomba perahu, kontes menghias perahu, dan lomba menyeberang sungai.
Kredit Foto: Hallo Palembang
Destinasi wisata selanjutnya di Sumsel adalah Pulau Kemaro. Pulau ini merupakan delta kecil di Sungai Musi. Letak pulau Kemaro 6 hingga 7 kilometer dari Jembatan Ampera.
Ikon pulau Kemaro adalah Pagoda berlantau sembilan yang dibangun pada 2006. Terdapat pula klenteng bernama Hok Tjiang Rio/Kuan Im yang dibangun pada 1962. Tepat di depan klenteng, ada makam Putri Fatimah dan Pangeran Tan Bun An. Kisah cinta Putri Fatimah dan Pangeran Tan Bun An menjadi cerita terbentuknya pulau Kemaro.
Kredit Foto: Khifzhon, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons
Museum ini mungkin sudah familiar bagi orang Indonesia. Ya benar, museum ini terdapat digambar uang Rp10 ribu versi lama.
Museum Limas berada di Jalan Srijaya No 1 RW 5, Srijaya, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota Palembang. Museum ini dibangun pada 1830.
Kredit Foto: motekar
Masjid Agung Palembang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang. Masjid ini didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I dinobatkan sebagai cagar budaya.
Desain bangunan Masjid Agung merupakan perpaduan Indonesia, Eropa, dan China. Gaya arsitektur China yaotu pada bagian atap yang seperti klenteng, ujung menara mengerucut seperti tumpeng. Sementara gaya arsitektur Eropa terlihat pada bagian pintu gerbang masjid yang kokoh dan besar.
Jangan lupa untuk singgah ke Masjid Agung yang megah ya.
Kampung Arab di Kota Palembang merupakan bagian kekayaan budaya di Palembang. Kampung yang berlokasi di Munawar, Lrg Al Haddad Nomor 13, 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang konon berusia lebih dari 200 tahun.
Wajah tua peradaban Kampung Arab terlihat dari beberapa bangunan tua yang masih terawat dengan baik. Nuansa Timur Tengah sangat terasa jika menelusuri kampung ini.
Benteng Kuto Besak berusia lebih dari dua abad. Benteng ini menjadi bagian dari bangunan keraton Palembang. Menurut informasi, benteng yang berlokasi di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang ini dibangun menggunakan putih telur sebagai bahan perekat materialnya.
Kredit Foto: nyesnyes
Masjid Lawang Kidul merupakan masjid tua. Dibangun pada 1310 Hijriah atau sekitar 1890 Masehi, masjid ini disebut sebagai saksi bisu perkembangan agama Islam di Palembang.
Masjid Lawang Kidul berlokasi di Lorong Masjid Lawang Kidul, Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang.
Ngebolang di Sumsel kurang afdol jika tidak mengunjungi Gunung Dempo. Pada lereng Gunung Dempo atau tepatnya di Dempo Makmur, Kecamatan Pagaralam, Kota Pagar Alam, terdapat tangga 2001.
Tapi tunggu dulu. Jangan langsung beramsumi tangga ini berjumlah 2001. Nama tangga 2001 ternyata hanya pemanis. Sebab jumlah tangga ada sekitar rarusan saja. Lelah kamu menaiki tangga akan terbaya loh dengan pemandangan indah berupa hamparan perkebunan teh di lereng ini.
Bagi para turis domesti atau mancanegara yang masih haus akan wisata religi di kota Pempek tak perlu khawatir akan kehabisan destinasi wisata. Pasalnya, selain Masjid Agung, Masjid Lawang Kidul, Sumsel juga memiliki Masjid bersejarah lainnya.
Adalah Masjid Cheng Ho yang terletak di 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Sumatera Selatan, menjadi wisata religi selanjutnya di Palembang. Jika Masjid Agung perpaduan antara arsitektur China dan Eropa, maka Masjid Cheng Ho hasil kombinasi arsitektur nusantara, China, dan Arab. Selain beribadah, kamu juga bisa menikmati indahnya desain Masjid Cheng Ho.
Perjalanan religi selanjutnya adalah mengunjungi al quran raksasa di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang. Di sini kamu bisa melihat al quran raksasa dengan setiap lembar al quran terbuat dari lembaran kayu trembesi.
Lokasi al quran raksasa di Jalan Moh Amin, Gandus, Kecamatan Gandung, Palembang.
Palembang memiliki kaitan erat dengan orang Tionghoa. Para leluhur orang Tionghoa yang hidup berbaur dengan masyarakat Melayu Sumsel sejak dahulu kala menjadikan kolaborasi budaya yang indah. Diantara budaya tersebut adalah Klentng Chandra Nadi.
Klenteng Chandra Nadi dibangun pada 1733. Dari usianya, tidak salah jika klenteng ini menjaid bangunan kuno bersejarah.
Kredit Foto: baka_neko_baka on flickr
Nuansa Tionghoa selain Klenteng Chandra Nadi dan Pulau Kemaro di Palembang adalah Kampung Kapitan. Kampung yang terletak di Dermaga Jalan KH Azharu, 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang ini dahulu menjadi tempat pertama kalinya warga Tionghoa menetap di wilayah Palembang. Ketika itu Kota Palembang masih dalam jajahan Belanda.
Desain rumah di Kampung Kapitan sangat kental dengan budaya Tionghoa dan Palembang. Jika kamu mengunjungi Kampung Kapitan, kamu bisa menimkati rumah khas menyerupai limas.
Kredit Foto: @peewee.03 di Instagram
Sumsel memiliki wisata alam yang pemandangannya memanjakan mata. Kawasan Gunung Dempo menyajikan panorama hijau dengan nuansa pegunungan yang sejuk.
Air Terjun Lematang Indah. Berlokasi di Prahu Dipo, Dempo Selatan Pagar Alam, spot ini bisa kamu kunjungi. Air terjun ini memiliki ketinggian 40 meter. Letak Air Terjun Lematang mudah dijangkau karena berada di antara Kota Lahat dan Kota Pagar Alam.
Kredit Foto: Susansumi, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons
Gunung Dempo menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi kamu pecinta wisata alam. Gunung Dempo memiliki ketinggian kurang lebih 3.159 mdpl. Terdapat kebun teh berhektar-hektar di Gunung Dempo.
Di Gunung Dempo, kamu dapat mempelajari adat atau budaya di Kampung Ampat yang warganya didominasi suku Jawa.
Wisata alam lainnya yang bisa para turis kunjungi adalah Goa Putri. Goa ini berusia 350 tahun dengan panjang kurang lebioh 150 meter.
Goa Putri berlokaso di Padang Bindu, Kecamatan Semindang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Di dalam goa, kamu bisa menemukan batu bernama Batu Putri. Konon berdasarkan cerita, batu itu jelmaan dari Putri Balian yang terkena sumpah Si Pahit Lidah.
Kredit Foto: panduanwisata
Sumsel memiliki banyak spot air terjun yang menarik dikunjungi. Selain air terjun Lematang Indah di kawasan Gunung Dempo, air terjun cantik lainnya yang bisa kamu datangi adalah Air Terjun Bidadari.
Air Terjun Bidadari terletak di Kabupaten Lahat. Pemandangan alam yang masih alami terjaga menjadikan Air Terjun Bidadari sebagai lokasi wisata favorit wisatawan.
Arung Jeram Sungai Manna ini menjadi lokasi wisata alam yang menarik. Tantangan arung jeram di Sungai ini memiliki tingkat kesulitan bervariasi.
Sungai Manna memiliki karakter lebar di bagian awal, 15 kilometer selanjutnya menyempit, memiliki arus cukup deras, dan dinding batuan cadas di pinggiran sungai. Kondisi ini menawarkan tantangan arung jeram. Sungai Manna berada di Kecamatan Tanjungsakti, sekitar 40 kilometer dari Kota Pagaralam.
Mengunjungi Sumsel atau Palembang tidak salah jika menyebut pempek sebagai makanan khas wilayah ini. Budaya Tionghoa dan Melayu terdapat pada makanan ini.
Pempek sudah termasyur nama dan rasanya di nusantara. Adonan sagu bercampur daging ikan yang dimodifikasi tambahan telur, tahu, atau lainnya sangat lezat bercampur cuko dengan rasa manis, asam, dan pedas.
Sebagai kota asal penganan khas ini, toko pempek pun bertebaran. Pemilihan toko tergantung selera. Namun, ada Pempek Pak Raden yang melegenda yang memiliki jaringan franchise. Bila kamu ke Palembang, kamu bisa mengunjungi Pempek Pak Raden di Jalan Radial Nomor 80 A, 24 Ilir, Bukit Kecil, Palembang.
Tekwan ini berbahan dasar mirip pempek, yaitu sagu dan ikan. Namun, penyajian tekwan bersama mie putih, kuah bening yang merupakan kaldu udang.
Warung Laksan Kaito di Jalan Kapten Anwar Arsyad No 999, Palembang, direkomendasikan sebagai warung yang menyediakan tekwan lezat di Palembang.
Bahan pempek selanjutnya bernama Laksan. Pempek lenjer yang disajikan dengan kuah santan di Palembang bernama Laksan. Sekilas mirip lontong sayur.
Kembali pempek menjadi bahan dasar kuliner Palembang. Bernama Celimpungan, hidangan ini berisi adonan pempek yang dibentuk bulat diberi kuah kari yang kental.
Kamu ingin merasakan Celimpungan segera, Warung Aba di Jalan Dr M Isa No 26/15, Kuto Batu, Ilir Timur II, Kota Palembang, menyediakan pengananan ini di pagi hari.
Burgo terbuat dari adonan campuran tepung sagu dan tepung beras yang dimasak dadar tipis. Selanjutnya, dadar tersebut digulung dan dipotong ukuran lebar seperti kwetiaw.
Dadar ini selanjutnya disajikan dengan kuah gurih yang berasal dari santar berbumbu kencur, kunyit, lengkuas, bawang putih, ketumbar, dan kemiri. Burgo juga dilengkapi dengan suwiran daging ikan, bawang goreng, dan potongan telur ayam rebus.
Warung Burgo yang masih direkomendasikan adalah Warung Aba di Jalan Dr M Isa No 26/15, Kuto Batu, Ilir Timur II, Kota Palembang.
Martabak Palembang memiliki keunikan dibanding maratabak di wilayah lain di Indonesia. Di Palembang, martabak disajikan dengan kuah kental kari. Martabak legend di Palembang adalah martabak HAR alias martabak Haji Abdul Rozak di Jalan Jenderal Sudirman No 597 A, 18 Ilir, Ilir Timur 1, Kota Palembang.
Mie Celor merupakan mie celup dengan kuah kaldu santan kental. Mie ini menjadi kuliner khas Palembang dengan rasa gurih dari kuah santan kaldu udang. Masyarakat Palembang merekomendasikan Mie Celor 26 Ilir Haji Syafe'i di Jalan Merdeka No 54, Talang Semut, Ilir Bar 1, Kota Palembang.
Belum puas rasanya jika ke Palembang tidak mencicipi pindang ikan. Yang terkenal di kota ini adalah Pindang Ikan Patin. Kuah pindang ikan patin sangat segar karena ada rasa manis, asam, pedas, dan gurih. Hmmmm...enak banget ya. Lokasi yang ramai untuk pindang ikan patin adalah RM Pindang Meranjat di Jalan Demang Lebar Daun, Lorok Pakjo, Ilir Bar 1, Palembang.
Pindang Tulang mirip dengan Pindang Ikan Patin. Hanya pada pindang tulang, bahan dasarnya adalah iga sapi. Kuah pada pindang tulang cukup pedas. RM Sri Melayu di Jalan Demang Lebar Daun No 1, Demang Lebar Daun, Ilir Barat 1, Palembang, direkomendasikan untuk pindang tulang yang maknyus.
Lakso disajikan mirip dengan burgo. Kudapan terdiri dari mie, kuah lakso yang kental dan gurih menambah lezatnya kuliner ini.
Warung Aba kembali menjadi warung yang direkomendasikan untuk kamu yang ingin menikmati Lakso.
Es Kacang Merah menjadi minuman segar di Kota Palembang. Es Kacang Merah Mamat direkomendasikan bagi kamu yang ingin mencicip es kacang merah khas Palembang.
Es Kacang Merah Mamat berlokasi di Jalan Kebon Manggir, Kepandean Baru, Ilir Timur 1, Palembang.
Gulo Puan ini sangat menarik. Gula Puan konon merupakan makanan ningrat karena berdasarkan sejarah, kuliner ini hanya dinikmati bangsawan dan mereka yang sudah menunaikan ibadah haji.
Gulo Puan terbuat dari susu kerbau dan gula. Biasanya Gulo Puan ada di sekitar Masjid Agung Palembang di hari Jumat. Namun, kamu bisa mencicipi Gulo Puan di Gulo Puan Mang Robin di Jalan Seduduk Putih, 8 Ilir, Ilir Timur II, Palembang.
Sambal khas Sumsel ini berbahan dasar durian yang difermentasikan. Rasanya asam, pedas, dan manis. Rumah Makan yang direkomendasikan menyediakan sambal tempoyal dalah RM Musi Rawas di Jalan Angkatan 45 No 18, Lorok Pakjo, Ilir Barat 1, Palembang.
Kredit Foto: Amran Alie on Unsplash
Untuk menuju ke Sumsel atau Palembang, kamu bisa menggunakan moda transportasi bus, kapal, dan pesawat.
Untuk bus, kamu dapat menggunakan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang tersedia di banyak tempat. Bus tujuan Palembang bisa menjadi alternatif pilihan jika kamu menggunakan jalar darat.
Kapal. Kapal yang dapat digunakan menuju Kota Palembang adalah kapal ferri dari Pelabuhan Merak di Banten. Dari Merak, kamu bisa melanjutkan menuju Bakauheni, Lampung. Setelah tiba di Bakauheni, kamu bisa melanjutkan dengan motor, mobil, atau kereta api yang melayani rute Lampung-Palembang.
Pesawat. Kamu yang ingin cepat tiba di Palembang dapat menggunakan pesawat dengan tujuan Palembang atau Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Penasaran dengan Sumsel? segera pesan tiket untuk travelling ke Bumi Sriwijaya ya. Tag akun Instagram HalalTrip ya kalo kamu berkunjung ke Sumsel!