Wisata laut selalu menggoda untuk dinikmati. Birunya langit dan air laut yang bertemu pada satu sudut di hamparan ombak serta pasir putih di pinggir pantai seakan memanggil jiwa untuk berpetualang melepas penat. HalalTrip merekomendasikan salah satu tempat wisata bahari yang sayang untuk dilewatkan.
Bagi kamu pecinta wisata laut, kurang lengkap rasanya bila tidak mengunjungi Pulau Weh atau Pulau Weh, Aceh, Indonesia. Karakteristik pulau vulkanik di barat laut Pulau Sumatra ini menarik karena ia kaya akan ekosistem laut dan pegunungan.
Pulau Weh terletak di Provinsi Aceh di mana Provinsi ini menerapkan Syariat Islam dalam kehidupan sehari harinya. Wisatawan domestik dan mancanegara diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan sistem hukum yang berlaku saat berkunjung ke Pulau Weh, Aceh.
Pulau Weh dengan kota bernama Sabang terletak di Laut Andaman tepatnya, di antara Kepulauan Nikobar dan Kepulauan Andaman, konon puncak tertinggi di Pulau Weh adalah gunung berapi fumarolik dengan ketinggian 617 meter (2024 kaki). Gunung ini terakhir meletus di zaman Pleistosen. Meletusnya gunung menjadikan sebagian gunung hancur kemudian terisi laut dan muncul pulau terpisah. Terdapat empat pulau yang mengelilingi Pulau Weh, yaitu Klah, Rubiah, Seulako, dan Rondo.
Sementara itu situs Monster Divers menyatakan Pulau Weh adalah keindahan alam Indo-Pasifik. Pulau ini memadukan keindahan Samudra Hindia dan Lautan Pasifik. Monster Divers seperti dikutip media Indonesia setempat juga menyebut Pulau Weh mampu menjaga ekosistemnya.
Keindahan Pulau Weh dalam menjaga ekosistem menjadikan Pulau Weh rumah bagi berbagai spesies ikan. Conservation International pada tahun 1997 hingga 1999, melakukan survei terhadap terumbu karang di Pulau Weh menemukan banyak spesies. Spesies tersebut adalah Pogonoperca Ocellata, Centropyge Flavipectoralis, Genicanthus Caudovittatus, Chaetodon Gardneri, Scarus Enneacanthus, Chaetodon Xanthocephalus, Halichoeres Cosmetus, Stethojulis Albovittatus, Scarus Scaber dan Zebrasoma Desjardinii.
Patut diketahui, spesimen langka dan tidak biasa dari spesies hiu bermulut besar terdampar di pantai Gapang pada 13 Maret 2004. Hiu jantan yang ditemukan itu berukuran panjang 1,7 meter (5,58 kaki) dan memiliki berat 13,82 kg (30,5 pon). Hiu ini kemudian dikirim ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk penelitian.
Pulau Weh memiliki kekayaan alam yang melimpah untuk menjadi destinasi wisata bagi wisatawan domestic dan mancanegara. Lokasi wisata favorit yang wajib kamu kunjungi seperti di bawah ini:
Kredit Foto: @naragung
Di dalam buku sejarah, Tugu Nol Kilometer tercatat di Pulau Weh, di Kota Sabang. Lokasi ini kemudian menjadi lokasi favorit bagi para pelancong yang ingin mengetahui sejarah bangsa Indonesia.
Tugu Nol Kilometer menjadi acuan kilometer diukurnya Indonesia. Tugu ini sangat bermakna bagi masyarakat Pulau Weh dan bangsa Indonesia. Di Tugu Kilometer yang bertuliskan Kilometer 0 Indonesia, wisatawan dapat menikmati panorama matahari terbenam.
Kredit Foto: @naragung
Pantai ini menjadi pantai yang direkomendasikan oleh para traveller. Pasalnya, pantai ini termasuk dalam destinasi wisata favorit wisatawan asing di Pulau Weh. Di Pantai ini. wisatawan dapat menikmati pesona pantai dari perahu mesin.
Umumnya wisatawan melakukan aktivitas berenang, snorkeling dan diving di pantai yang jernih berwarna biru. Penyewa peralatan snorkeling dan diving banyak ditemukan di Pantai Iboih ini.
Kredit Foto: Pantaipedia
Pantai satu ini memiliki pasir pantai berwarna putih. Deburan ombak di pantai ini sangat lembut. Wisatawan biasa menikmati matahari terbenam di lokasi ini.
Bila cuaca cerah, wisatawan bisa berenang atau bermain air di sepanjang pantai. Begitu cantiknya, lokasi ini menjadi tempat wisata favorit di Pulau Weh.
Kredit Foto: @demitra.atashi_lubis
Pantai Kasih memiliki garis pantai yang landai. Pantai ini lokasinya tidak jauh dari Pantai Tapak Gajah.
Sama seperti Pantai Tapak Gajah, di lokasi ini wisatawan dapat menikmati matahari terbenam di waktu senja.
Kredit Foto: @muhammad_md_jamil
Pantee Peunateung merupakan lokasi favorit bagi para penyelam. Pantee Peunateung berarti "teras sawah".
Bukan teras sawah dalam arti sebenarnya. Teras sawah ini adalah area penyelaman dalam dengan terumbu karang yang menghampar dari utara ke selatan.
Untuk penyelaman begini, ia biasanya ditentukan oleh arus laut. Bila ombak pasang tinggi, arus biasanya akan mengalir dari Selatan ke Utara.
Wisatawan mulai menyelam di samping replika Tugu Nol KM. Lokasi ini dibangun di dasar perairan Pulau Rubiah, Sabang, Pulau Weh, Aceh, 18 April 2016
Saat menyelam, penyelam dapat melihat barakuda, belut murai, dan ikan ekor kuning. Terumbu karang di Pantee Peunateung membentuk dinding vertikal yang tertutup gorgonia besar. Penyelaman ideal dimulai di kedalaman 30 meter. Keindahan bawah laut juga terdapat di kedalaman 45 meter dan di kedalaman 10 meter. Namun arus bawah sering mengganggu penyelaman.
Kredit Foto: @abdulrazaknoval
Aktivitas snorkeling atau selam permukaan dapat dilakukan di perairan Sumur Tiga. Karakteristik Sumur Tiga yang dipenuhi hamparan koral dan terumbu karang sangat cocok untuk snorkeling.
Perairan ini juga dikenal dengan arusnya yang tenang sehingga aman untuk Snorkeling.
Kredit Foto: @rismaulys
Penyelam selanjutnya dapat mengunjungi Batee Tokong. Batee Tokong adalah daratan berbentuk bundar dengan terumbu karang di atasnya. Pada bagian tengah batu naik ke atas yang ditutupi terumbu karang berbentuk kipas.
Batee Tokong adalah habitat hiu, gurita, lionfish, scorpion fish, frog fish, hingga nudibranchs. Dataran berterumbu karang sedalam 24-28 m, 'Shark Plateau' dapat ditemukan di sisi utara. Di lembah ini, hiu terumbu ujung hitam dan putih, hiu terumbu abu-abu, dan juga beberapa silvertip dapat ditemukan.
Kredit Foto: @hutanijaya
Sophie Rickmers adalah bangkai kapal kargo milik Jerman yang ditenggelamkan awaknya untuk menghindari dimiliki Belanda.
Berdasarkan sejarah pada 1942, Hindia Belanda membenci Jerman. Karena ini, Belanda kemudian merampas 18 kapal dagang Jerman. Sophie Rickmers luput dari perampasan itu karena telah ditenggelamkan terlebih dahulu.
Bangkai kapal Sophie Rickmers menjadi favorit penyelam yang ingin menjelajah isi kapal. Di bangkai Sophie Rickmers juga terdapat spesies angelfish yang sangat langka.
Kredit Foto: In Aceh
Limbo Gapang berlokasi dekat dengan Pantai Gapang. Di Limbo Gapang, penyelam dapat menikmati air laut berwarna hijau toska yang bening.
Saat menyelam, penyelam dapat bertemu kura-kura, kawanan ikan kodok, dan cumi-cumi yang melimpah. Di Limbo Gapang juga terdapat bebatuan koral yang membentuk jamur setinggi 7 meter.
Kredit Foto: @arunikadc
Batee Gla termasuk dalam lokasi menyelam favorit penyelam. Keindahan Batee Gla bisa dinikmati di kedalaman 18 meter. Di titik ini, penyelam dapat bertemu belut laut di sela-sela terumbu karang.
Di kedalaman 40 meter, urge laut dapat dilihat. Di lokasi ini, formasi bebatuan berterumbu karang seolah-olah mengapung di dasar laut. Penyelam menjuluki Batee Gla dengan sebutan “Slippery Rock”.
Kredit Foto: @richard_sandy
Arus Balee terletak di antara pulau Seulako dan Rubiah. Arus Balee merupakan koridor air di sekitar puncak berbatu bawah air.
Namun terkadang Arus Balee dijuluki arus palee atau arus bajingan. Koridor ini menjadi rumah bagi hiu dan berbagai jenis fauna laut. Arus Balee tampak seperti sungai di bawah air dengan biota laut yang mengagumkan.
Kredit Foto: Sate Gurita Sabang di Facebook
Sate gurita menjadi kuliner unggulan di Sabang, Pulau Weh. Sate ini menjadi masakan khas di Sabang dan banyak diburu para pelancong yang berlibur di Pulau ini.
Sate gurita berbahan dasar gurita, memiliki rasa lezat, manis, dan dagingnya sangat kenyal dan alot. Biasanya sate gurita disajikan dengan lontong dan sambal bumbu Padang ataupun sambal kacang.
Fredit Foto: 10travlr
Mie Jalak termasuk dalam kuliner favorit di Pulau Weh.
Mie ini memiliki warna kekuningan dengan kuah bening. Mie Jalak disajikan dengan tauge, daun bawang dan taburan daging ikan berbentuk dadu kecil.
Berdasarkan cerita, nama Mie Jalak diadopsi dari pembuatnya yang bernama Pak Jalak. Mie yang tampak sederhana ini memiliki rasa enak.
Kredit Foto: @annisa_miaw
Mie sedap khas Kota Sabang merupakan mie yang dibuat secara manual. Mie ini diolah dengan resep turun menurun dan dibuat tanpa pengawet.
Mie sedap khas Sabang biasanya disajikan dengan daging ikan olahan dan seledri. Kaldu ayam panas yang yang dituangkan di atas mie membuat rasanya betul-betul sedaaaapp.
Kredit Foto: travelingyuk
Satu lagi makanan khas kota Sabang dengan bahan mie. Mie Pingsun namanya. Mie ini berisi berbagai bahan seafood mulai dari udang, ikan, dan sayuran.
Mie ini masuk dalam daftar makanan favorit wisatawan yang mengunjungi Pulau Weh.
Kredit Foto: Phinemo.com
Sesuai dengan namanya, rujak 0 Kilometer dijual di Tugu titik 0 Kilometer. Rujak ini berbeda dengan rujak yang biasa kita temui. Rujak 0 kilometer memiliki kekhasan karena buah rumbia yang ditambahkan dalam sambal rujak. Buah ini ditumbuk halus dengan gula aren dan cabai.
Rasa buah rumbia yang sepat menjadikan sensasi tersendiri saat dipadukan dengan buah-buahan. Hmmmm....mungkin kamu akan ketagihan.
Kredit Foto: OkeLifestyle
Bicara Sabang sebagai bagian dari Aceh, tidak lengkap rasanya jika tidak melibatkan minuman kopi. Kopi di Kota Sabang yang khas dan legendaris adalah Kopi Pandai Jaya.
Kedai kopi ini menyediakan kopi Aceh yang sudah terkenal seperti Takengon, Tangsi dan Sigil. Kopi biasanya disajikan dalam menu kopi susu, kopi hitam, dan kopi sanget.
Untuk para wisatawan, kedai ini menjual kopi hasil panggangan yang dapat dijadikan untuk oleh-oleh.
Akses menuju Pulau Weh cukup mudah meski lokasinya berada di ujung barat Indonesia. Bagi wisatawan dari Jakarta dapat menggunakan pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta dan menuju ke Bandara Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Maskapai yang melayani rute penerbangan ke Bandara Sultan Iskandar Muda diantaranya Garuda Indonesia, Batik Air, dan Lion Air.
Dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (Bandara Banda Aceh), perjalanan wisatawan selanjutnya yaitu Pelabuhan Ulee Lheue. Kendaraan yang dapat dipergunakan dari bandara ke Pelabuhan Ulee Lheue adalah taksi, kendaraan umum damri, becak motor, dan labi-labi (kendaraan khas Aceh).
Waktu tempuh bandara ke pelabuhan sekitar satu jam. Di Pelabuhan Ulee Lheue, pelancong bisa menyeberang ke Pulau Weh dengan menggunakan kala feri atau kapal cepat.
Di pelabuhan ini terdapat tiga jadwal pelayaran kapal feri yang bisa dipilih. Jadwal ini adalah pukul 08.00 pagi, pukul 11 siang, dan pukul 16.00 sore.
Selain kapal feri, wisatawan dapat menggunakan kapal cepat yang berangkat pada pukul 08.00 pagi dan pukul 14.30 siang. Tarif pelayaran kapal feri lebih murah dibandingkan dengan kapal cepat.
Ayo, tunggu apa lagi? Mari nikmati surga dunia di Pulau Weh. Jangan lupa tag HalalTrip kalau kamu mengupload foto foto di Sabang ya!