Camilan Tradisional ala Solo: Manis, Unik dan Menyegarkan

By Muhammad Jodi Pratama | 25, Sep, 2024
Camilan Tradisional ala Solo: Manis, Unik dan Menyegarkan

Wisata kuliner di Solo memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Selain menikmati makanan, kamu juga bisa belajar tentang sejarah dan budaya melalui setiap hidangan yang disajikan.

Sebelumnya, kita telah membahas tentang makanan yang cocok untuk kamu coba saat berkunjung ke Solo, namun, tidak akan lengkap kalau kita tidak berjajan ria untuk menemani kunjunganmu terutama dengan banyaknya camilan dan makanan manis yang menarik di Solo.

Berkunjung ke Solo? Cek yuk "Panduan Wisata Halal Asik di Solo, Cocok Untuk Sehari".

halaltrip is now on telegram! get inspired: for the latest trends on travel & food! join our telegram group.

 

Kuliner Solo yang Menarik dan Cocok untuk Hidangan Penutup

Mengapa kuliner dan hidangan ala Solo begitu menarik? Selain karena resep-resep turun temurun, setiap makanan mengandung sejarah dan cerita yang melekat pada budaya Jawa. Pengaruh kerajaan Jawa, terutama Kasunanan Surakarta, sangat kuat dalam kuliner Solo. Sehingga bahan serta teknik memasak dari makanan-makanan ini, seperti penggunaan gula aren dan memasak dengan menggunakan tungku. Pengaruh-pengaruh ini membuat keunikan rasa-rasa tersebut terus dipertahankan dengan teknik memasak yang tak lekang oleh waktu.

Kuliner Solo menawarkan rasa yang khas, cenderung manis, namun tetap penuh cita rasa. Tidak hanya itu, hidangan ala Solo memiliki keunikan tersendiri yang dimana penikmatnya akan langsung mengetahuinya dari gigitan pertama. Dari camilan dan minuman tradisional hingga jajanan pasar, Solo menawarkan pengalaman kuliner yang beragam dan memanjakan lidah.

 

1. Serabi Soloserabi solo

Kredit Foto: I, Meursault2004, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Serabi Solo berbeda dari serabi yang dikenal di daerah lain, seperti Bandung. Serabi Solo lebih tipis dan memiliki tekstur yang sangat lembut di bagian tengah dengan pinggiran yang renyah. Serabi Solo pada dasarnya adalah kue tradisional yang berbahan dasar tepung beras dan santan, yang kemudian dimasak di atas tungku tanah liat dengan api kecil, menciptakan teksturnya yang lembut dengan pinggiran yang renyah.

Salah satu varian yang paling populer adalah serabi dengan topping manis, seperti kuah gula jawa, atau dengan tambahan bahan lain seperti keju atau cokelat. Serabi Solo umumnya disajikan langsung dengan cara dibalut dan digulung dengan daun pisang. Rasanya yang manis gurih menjadikan Serabi Solo camilan favorit saat sarapan atau teman minum teh.

 

2. Es Dawet Telasih

Es dawet telasih adalah minuman segar khas Solo yang terdiri dari cendol hijau, biji selasih, dan sirup gula jawa, yang kemudian disiram dengan santan segar. Tekstur cendol yang kenyal, rasa manis dari sirup gula jawa, serta sensasi renyah dari biji selasih membuat minuman ini sangat menyegarkan, terutama di siang hari yang panas. 

Biji selasih sendiri dikenal memberikan sensasi sejuk di mulut, menjadikan es dawet telasih minuman yang pas untuk menghilangkan dahaga. Kombinasi warna hijau dari cendol dan hitam dari selasih juga menjadikan minuman ini sangat menarik secara visual.

 

3. Lenjongan

Lenjongan adalah salah satu jajanan tradisional Solo yang terdiri dari berbagai jenis kue basah. Kue-kue ini biasanya terbuat dari bahan dasar singkong atau ketan yang kaya akan rasa dan tekstur. Dalam satu porsi lenjongan, kita bisa menemukan kombinasi kue yang bervariasi, di antaranya:

  • Tiwul: Kue tradisional berbahan dasar tepung singkong yang memiliki tekstur kenyal dan rasa manis alami.
  • Klepon: Bola-bola ketan berisi gula merah cair, dibalut dengan kelapa parut. Saat digigit, gula merahnya akan meleleh di dalam mulut.
  • Ketan Hitam: Ketan hitam yang dimasak dengan santan, memberikan cita rasa gurih yang khas.
  • Getuk: Kue yang terbuat dari singkong yang ditumbuk halus dan diberi gula, biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut.

Setiap elemen dari lenjongan memberikan rasa yang berbeda-beda, namun saat dinikmati bersama, rasanya menjadi perpaduan yang harmonis antara manis dan gurih.

 

4. Wedang Rondewedang ronde

Kredit Foto:  di flickr

Wedang ronde adalah minuman tradisional yang hangat, berbahan dasar jahe dengan bola-bola ketan berisi kacang tanah di dalamnya. Kuah wedang ronde terbuat dari jahe yang direbus bersama gula merah, sehingga memberikan sensasi hangat yang nikmat di tenggorokan. Bola-bola ketan atau "ronde" yang lembut dan kenyal menambah tekstur menarik saat dinikmati. 

Minuman ini sering disajikan pada malam hari, terutama saat cuaca dingin, karena bisa memberikan efek hangat pada tubuh. Selain itu, ronde juga sering kali ditambah dengan kolang-kaling, kacang tanah, dan potongan roti tawar.

 

5. Roti Kecik

Roti kecik adalah camilan kecil berbentuk jari yang terbuat dari tepung ketan. Roti ini memiliki rasa yang manis lembut dengan aroma kapulaga yang khas. Teksturnya cenderung keras saat digigit, tetapi tetap renyah dan mudah hancur di mulut.

Camilan ini sering kali disajikan sebagai teman minum teh atau kopi. Rasanya yang tidak terlalu manis membuatnya sempurna sebagai kudapan ringan yang tak membosankan, baik untuk dikonsumsi di pagi hari maupun sebagai camilan sore.

 

6. Wedang Asle: Minuman Hangat yang Mengenyangkan

Wedang Asle adalah minuman khas Solo yang unik, terbuat dari santan dengan campuran ketan putih, potongan roti tawar, dan kolang-kaling. Rasa gurih dari santan berpadu dengan manisnya gula, menciptakan minuman yang tidak hanya hangat, tetapi juga cukup mengenyangkan.

Minuman ini biasanya dinikmati pada malam hari, ketika udara dingin dan tubuh membutuhkan kehangatan. Kuah santannya yang kental dan creamy memberikan sensasi lembut yang memanjakan lidah.

 

7. Intipintip

Kredit Foto: PL09Puryono, CC0, via Wikimedia Commons

Intip merupakan salah satu camilan yang paling terkenal dari Solo. Terbuat dari kerak nasi yang dikeringkan, intip kemudian digoreng hingga renyah. Tekstur intip yang garing serta rasanya yang gurih menjadikannya favorit banyak orang, baik sebagai cemilan santai ataupun oleh-oleh khas Solo. Intip hadir dalam dua varian utama, yaitu:

  • Intip Asin: Varian ini ditaburi garam yang memberikan rasa gurih yang mendalam, sempurna sebagai pendamping makanan berat atau dinikmati begitu saja.
  • Intip Manis: Intip manis dilapisi dengan gula merah cair, menciptakan perpaduan rasa manis dan gurih yang lezat. Kelezatan gula merah yang meresap ke dalam intip membuatnya cocok untuk dinikmati sebagai kudapan penutup.

Tidak hanya soal rasa, keunikan dari camilan ini juga terletak pada proses pembuatannya yang masih sangat tradisional.

 

8. Es Gempol Pleret: Kesegaran Khas Solo

Es Gempol Pleret merupakan minuman es tradisional Solo yang menyegarkan. Terbuat dari bola-bola gempol (tepung beras) dan pleret (adonan tepung beras yang dipipihkan), minuman ini disajikan dengan kuah santan manis dan es batu. Tekstur kenyal dari gempol dan lembutnya pleret memberikan sensasi unik setiap kali diminum.

Minuman ini sangat cocok dinikmati di siang hari yang panas. Rasa manis dan gurihnya berpadu sempurna, membuat setiap tegukan menjadi sangat menyegarkan.

 

9. Wedang Dongo: Minuman Hangat Penghangat Malam

Wedang Dongo mirip dengan wedang ronde, tetapi memiliki ciri khas tersendiri. Bola ketan dalam wedang dongo berukuran lebih besar, dan biasanya hanya terdapat satu bola besar dalam satu mangkuk. Isi dari bola ketan ini bisa berupa kacang tanah atau kacang hijau yang lembut dan creamy saat digigit. Kuah jahenya yang hangat dan pedas sangat cocok untuk dinikmati pada malam hari atau saat cuaca dingin.

Wedang dongo bukan hanya sekedar minuman, tetapi juga menjadi simbol kehangatan dalam kebersamaan, karena biasanya dinikmati bersama keluarga atau teman dekat.

 

10. Ampyangampyang

Kredit Foto: Okkisafire, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons

Ampyang adalah salah satu camilan manis yang sangat digemari di Solo. Terbuat dari kacang tanah yang dipanggang dan dicampur dengan gula merah cair, ampyang menawarkan rasa manis-gurih yang seimbang. Teksturnya renyah dengan rasa kacang yang gurih, berpadu dengan manisnya gula merah yang lengket di lidah.

Ampyang biasanya dijual dalam ukuran kecil-kecil, sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh atau sekadar dinikmati sebagai camilan di sela-sela waktu.

Kalau camilan saja tidak cukup, yuk coba makanan ala Solo dengan mengecek "Wisata Kuliner Tradisional: Hidangan Solo Penuh Cita Rasa".

 

Kesimpulan

Camilan khas Solo seperti intip, lenjongan, roti kecik, ampyang, hingga minuman seperti wedang asle dan wedang dongo, menawarkan keragaman rasa yang mencerminkan kekayaan budaya dan kuliner Jawa. Setiap camilan memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya unik dan selalu dirindukan. Jika Anda berkunjung ke Solo, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan-kelezatan ini.

 

Kredit Cover Foto: Aldrin Rachman Pradana on Unsplash

A young and inspired boy who is on his way to becoming a man, Jodi enjoys studying and writing under the moonlight and prefers a calm ambiance. He pours his love into travelling through HalalTrip.

Leave a comment