Nasi Goreng bisa dikatakan merupakan hidangan Indonesia yang hampir menjadi favorit semua orang. Baik anak kecil maupun orang tua, bisa dikatakan bahwa semua orang mencintai hidangan rumahan ini, membuatnya sebagai hidangan yang melegenda dan tidak lekang oleh waktu. Bahkan, nasi goreng pernah menempati posisi atas dalam daftar 50 makanan terbaik dunia oleh pembaca CNN, mengalahkan banyak hidangan populer seperti sushi, lasagna, ramen, dan kuliner mancanegara lainnya.
Masakan rumahan ini — yang pada dasarnya merupakan nasi yang dimasak ditumis dalam wajan atau wok, dapat dengan mudah ditingkatkan dan menjadi makanan yang unik dengan racikan yang berbeda-beda. Umumnya disajikan dengan telur, sayuran, boga bahari, ayam goreng, daging, serta kerupuk, setiap nasi goreng dengan “rahasia dapur” masing-masing.
Kekhasan dari setiap pedagang nasi goreng tersendiri serta popularitas dari hidangan ini, membuat menemukan restoran atau pedagang nasi goreng untuk bisa dilakukan dengan mudah di seluruh nusantara. Dengan rasa serta keunikannya masing-masing, beberapa nasi goreng yang akan Anda jumpai bisa dikatakan bahwa "saking enaknya dan khasnya" sampai menjadi sangat populer.
Di Jakarta sendiri, terdapat banyak hidangan nasi goreng populer yang bisa Anda temukan mulai dari gerobak sampai dengan kelas atas. Berikut adalah beberapa nasi goreng terenak dan terfavorit warga Jakarta yang kami rekomendasikan untuk Anda coba cicipi!
Kredit Foto: NasGorKam BonSir
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih adalah restoran nasi goreng terlegendaris dan terpopuler yang awalnya terletak di sudut Jl. Kebon Sirih Raya di Menteng, Jakarta Pusat. Popularitas tempat ini membuatnya dikenal sebagai salah satu permata kuliner yang wajib dikunjungi di ibu kota.
Dikenal sebagai nasi goreng paling legendaris di Jakarta, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini sendiri sudah berdiri sejak 1958. Nasi goreng di sini disajikan dengan daging kambing yang dipotong dadu dan lengkap dengan emping (kerupuk goreng dari biji kacang melinjo) serta acar. Dijamin dapat memperkaya gurihnya nasi goreng kambing, namun memberikan tekstur dan rasa yang beragam. Jika Anda tidak bisa mengonsumsi daging kambing karena preferensi maupun diet, Anda bisa memesan sepiring nasi goreng dengan topping yang berbeda-beda maupun menu lain yang ditawarkan. Anda juga tidak perlu khawatir untuk mencoba restoran ini karena Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih saat ini telah memiliki sertifikat halal dari MUI loh!
Sepiring Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih harga antara Rp40.000-85.000 per porsi. Selain buka di area Menteng, restoran favorit ini juga telah membuka banyak cabang yang diantaranya termasuk Bintaro, Blok M, Cinere, Pamulang, dan di pusat perbelanjaan Sarinah.
Kredit Foto: @nasgorkebulipakivan di Instagram
Nasi Goreng Kebuli Apjay terletak di Jl. Panglima Polim IX No. 19 di Jakarta Selatan. Apjay adalah singkatan dari Apotek Jaya (Apotek Jaya) karena posisi warung makan ini yang pada awalnya berada di depan toko tersebut.
Nasi Goreng Kebuli Apjay unik karena nasi goreng yang dijajakan penjualnya adalah nasi kebuli yang merupakan makanan khas Timur Tengah yang populer. Seperti Nasi Goreng Kebon Sirih, tempat makan ini juga memadukan nasi goreng dengan potongan besar daging kambing yang dipotong dadu. Penuh dengan perpaduan yang lezat dari telur mata sapi yang sempurna, kerupuk di atasnya, irisan mentimun segar dan acar wortel.
Anda bisa menikmati seporsi nasi goreng dengan harga sekitar Rp30.000 per porsi. Jika nasi goreng bukan favorit Anda, Anda bisa memesan hidangan Indonesia populer lainnya di sini, seperti bakmi goreng, bakmi godog (mie rebus), dan martabak. Terlalu jauh? Datangilah cabang-cabang lainnya yang tersedia di seluruh Jakarta!
Kredit Foto: Yummy Advisor
Dinamakan secara langsung dari warna nasi gorengnya, Ijo adalah kata informal dari warna hijau yang diadaptasi untuk menjadi nama dari kedai ini. Jika Anda tertarik untuk mencicipi nasi goreng hijau ini, Anda bisa langsung menuju ke Nasi Goreng Ijo Thole di Jl. Panglima Polim V No.4, Dharmawangsa, Jakarta.
Bukan pewarna tambahan atau kimiawi yang digunakan untuk membuat nasi goreng tersebut menjadi hijau, namun berasal dari sawi. Karena itu hidangan ini tidak hanya enak, tetapi juga sehat! Sepiring nasi goreng hijau dengan topping telur dadar dan irisan ayam goreng dijual dengan harga sekitar Rp16.000-20.000 per porsi sesuai metode pembelian Anda. Jika hijau bukan warna favorit Anda, Anda bisa mencoba nasi goreng merah atau nasi goreng hitam. Warna merah berasal dari buah bit, sedangkan yang hitam dari tinta cumi. Jika ingin mencicipi rasa sawi, bit dan tinta cumi dalam satu piring, Anda bisa memesan Nasi Goreng Warna Warni (Nasi Goreng Tiga Warna) dengan harga yang kurang lebih sama.
Kredit Foto: @nasigorenggilagondrongobama2 di Instagram
Telah buka di tahun 1980an, gerai yang pertama buka di daerah Menteng ini mampu mempertahankan popularitasnya melalui rasa yang dimiliki. Awalnya dinamai Nasi Goreng GIla Gondrong karena pemiliknya yang memiliki rambut panjang, nama dari toko ini berganti menjadi Nasi Goreng Gila Gondrong Obama pada tahun 2019.
Sesuai namanya, gerai nasi goreng ini berubah nama karena Mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama pernah secara langsung mencicipi seporsi nasi goreng di gerai ini dan menyukai rasanya pada saat kunjungannya ke sekolah dasarnya dahulu, SDN 01 Menteng. Dengan itu, pemilik gerai tersebut mengajukan permohonan izin untuk memasukkan nama Obama ke dalam tokonya, yang kelak disetujui dan membuat popularitas Nasi Goreng Gila Gondrong Obama meledak.
Dengan harga mulai dari Rp18.000, Anda bisa menikmati seporsi nasi goreng original atau nasi goreng gila mereka yang terkenal dengan harga Rp30.000. Selain itu, terdapat beberapa jenis nasi goreng lain yang wajib Anda coba, seperti nasi goreng mawud, pete, dan ikan asin. Ingin sesuatu selain nasi goreng? Anda juga bisa mencoba nasi gila, kwetiau, atau mie goreng gila mereka.
Saat ini telah terdapat beberapa cabang di sekitar Jakarta dan Tangerang untuk memudahkan Anda berkunjung atau memesan melalui platform-platform online. Cocok untuk Anda para penggila kuliner yang ingin mengetahui mengapa gerai nasi goreng ini selalu ramai, namun tidak memiliki waktu untuk bermacet ria di kota metropolitan Jakarta.
Kredit Foto Cover: Obi - @pixel7propix di Unsplash