Zaman semakin modern, dan waktu terus silih berganti, menyisihkan halaman-halaman baru dalam kehidupan masyarakat serta gaya hidupnya. Namun terkadang dalam prosesnya, kita melupakan berbagai peninggalan masa lalu yang merupakan sebuah pengingat akan tradisi. Bir Pletok, sebuah relik kuliner Batavia yang diwariskan turun temurun oleh masyarakat Betawi, dipopulerkan kembali oleh merek "Bir Pletok", karena rasa cinta terhadap minuman khas ini dari berbagai kalangan.
Kredit Foto: Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons
Bir pletok adalah sebuah minuman tradisional yang pertama kali muncul dan dipopulerkan untuk beberapa alasan yang unik. Kemunculannya pada zaman kolonial di Batavia (Jakarta tempo dulu), terinspirasi dari para pendatang Belanda yang menghangatkan diri dengan menggunakan alkohol yaitu bir pada saat cuaca dingin. Warga pribumi yang menyaksikan para pendatang dapat menghangatkan diri pun pada awalnya tergiur untuk mencoba. Namun, karena mayoritas penduduk yang merupakan muslim yang taat agama, dan efek yang muncul oleh alkohol tersebut, membuat masyarakat untuk menghindari minuman tersebut.
Bir pletok merupakan jawaban dari warga Betawi (suku asli Jakarta) untuk menghangatkan tubuh dan menuntaskan dahaga, tanpa harus menggunakan alkohol dan mendapatkan efek negatif yang terkait dengannya. Demi tidak melanggar agama dan mendapatkan khasiat yang sama, bir pletok yang merupakan alternatif ini diciptakan menggunakan berbagai bahan rempah Indonesia. Menciptakan sebuah minuman yang tidak hanya menghangatkan, namun berkhasiat.
Minuman ini pun terus menjadi salah satu pilihan populer bagi warga dan masyarakat Jakarta, dan identik untuk dinikmati di kala hujan sesuai dengan filosofi awalnya. Bir pletok juga merupakan salah satu favorit bagi teman bercerita di malam hari, maupun ketika bersantap bersama keluarga dan kerabat.
Seiring dengan perkembangan zaman, perubahan dinamika Jakarta, pengaruh budaya luar yang masuk terhadap industri makanan, dan semakin sedikitnya penerus dan ahli pada minuman ini, masa kejayaan dari bir pletok pun lama kelamaan semakin memudar, dan tergantikan oleh demografi yang terus bertransformasi. Menyisakan kisah atas tradisi yang terbarukan pada masanya selama berpuluh puluh tahun sebagai sejarah yang tak tersentuh.
Meningkatnya kemelekan budaya, dan perubahan atas perspektif terkait pentingnya pengetahuan terdahulu di masa modern ini pun tak disangka akan membangkitkan kembali bir pletok pada masa jayanya.
Perkenalkan, bir pletok oleh "Bir Pletok". Sebuah usaha dalam mempertahankan tradisi, oleh asli Betawi. Dalam perjalanan budaya ini, kami beruntung untuk bisa bertemu dan berbincang dengan Hajah Ela, sebuah pahlawan budaya dalam pelestarian bir pletok ini. Bir pletok oleh “Bir Pletok” adalah sebuah buah dari hobi, yang kemudian berkembang menjadi suatu niat untuk membangkitkan peninggalan yang ditinggalkan oleh pendahulunya dan mempopulerkan kembali tradisi minum bir pletok kepada masyarakat umum.
Bermula dari dapur rumahan yang melayani pesanan pelanggan setia, bertambahnya pesanan yang datang dari tokoh-tokoh publik serta pemerintahan membuat Hajah Ela membuka dapurnya untuk melayani pelanggan dan masyarakat umum. Hajah Ela yang juga mempunyai produksi dan workshop batik ini juga pernah menyuguhkan bir pletok tersebut sebagai komplementer dalam workshop tersebut kepada para “bule” dan pengunjung asing dalam berbagai kesempatan, menuaikan reaksi yang positif bahkan dari lidah non-pribumi.
Pengalaman tersebut meyakinkan Hajah Ela bahwa terdapat posisi dan pasar yang besar untuk bir pletok ini berkembang dan kembali sebagai salah satu minuman pilihan di dalam ketatnya industri makanan dan minuman. Dengan rasa yang mudah diterima, kepopuleran Bir Pletok oleh Hajah Ela saat ini telah menyebabkan suplai yang meningkat ke berbagai kafe.
“Bir Pletok” asli Betawi ini dibuat oleh Orang Betawi, dan dengan resep serta metode telah turun temurun digunakan oleh warga Betawi. Memastikan rasa yang autentik dan dalam menikmati secangkir bir pletok racikan Hajah Ela. Rasanya yang manis, sedikit pedas, sedikit kental, dengan warna cerah yang berasal dari kayu secang, dan wangi yang khas kaya rempah, membuat bir pletok cocok untuk dikonsumsi oleh berbagai umur dari berbagai selera.
Bir pletok yang dibuat dari berbagai bahan dan rempah Indonesia tersebut juga kaya akan khasiat. Diantaranya sebagai antioksidan, demam dan masuk angin, radang tenggorokan, batuk pilek, serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kami juga cukup beruntung untuk bisa mengetahui cara pembuatan dari bir pletok ini, langsung dari ahlinya. Untuk para pembaca yang tidak bisa membeli produk “Bir Pletok” asli Betawi ala Hajah Ela, Anda juga bisa mencoba untuk menciptakannya di rumah. Berikut adalah resep dari bir pletok untuk Anda ikuti di rumah:
Fakta seru: Asal nama bir pletok berasal dari suara yang diciptakan ketika merebus bir pletok di dalam ceret besi kuning tersebut.
Dengan permintaan yang meningkat, Hajah Ela ingin memastikan bahwa seluruh konsumen yang tertarik untuk mengonsumsi bir pletok oleh “Bir Pletok” dapat menikmati tanpa harus khawatir. Dengan bahan yang sepenuhnya halal, penggunaan nama bir yang berasal dari masanya terkadang menciptakan ketakutan tersendiri bagi konsumen yang tidak familiar terhadap produk terseut. Oleh karena itu, dengan bahan-bahan yang digunakan dapat dijamin bahwa bir pletok adalah 100% halal dan bahkan dalam proses sertifikasi halal melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Memberikan konsumen muslim rasa aman untuk mencoba dan menikmati secangkir minuman bersejarah ini.
Bir pletok oleh “Bir Pletok” diproduksi tanpa menggunakan pengawet atau bahan aditif, membuatnya 100% organik. Oleh karena itu pemesanan yang dilakukan hanya bisa dilakukan dalam bentuk sachet atau kering. Pre-order dapat dilakukan untuk betuk botol paling lambat dua hari sebelum pengiriman, untuk memastikan agar produk bisa diproses dan dikirim ke tangan pelanggan sesegar mungkin.
Alamat: Jalan Terogong 3 No. 27, Cilandak, Jakarta Selatan
Telepon: +6281314362001 (khusus pemesanan)
Harga:
Dengan minuman yang terjamin 100% halal, berkhasiat, dan rasa yang cocok di semua lidah, bir pletok ini merupakan contoh dari kuliner Indonesia yang bisa Anda nikmati dan jadikan pilihan. Bukan hanya bisnis, dengan kesungguhan hati dan tekad, Hajah Ela berharap agar bir pletok ini bisa dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu kuliner tradisional yang dipertahankan, dikonsumsi, dan menjadi suatu kebanggaan. Yuk coba!